Karya tulis ilmiah adalah
karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta
menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung permasalahan
keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan
ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang
disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran
perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam tulisan ilmiah.
Secara lebih
singkat, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang
dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang
benar. Dalam Karya Tulis Ilmiah.
Gambar 1. Ilustrasi Menulis
|
Metode
penelitian adalah metode untuk membuat tulisan yang menggambarkan rancangan
penelitian, meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan
diolah/dianalisis.
METODE PENELITIAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
Secara garis
besar metode dalam penelitian KTI terbagi menjadi metode penelitan Kuantitatif
dan Metode Penelitian Kualitatif, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Gambar 2. Tabel Metode Karya Tulis Ilmiah (KTI) |
A. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
menggunakan analisis data bersifat kuantitatif/statistik untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Biasanya metode penelitian kuantitatif
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu yang mana teknik
pengambilan sampel tersebut dilakukan secara acak. Sedangkan cara untuk
mengumpulkan data pada penelitian kuantitatif adalah dengan menggunakan
instrumen penelitian.
Aksioma atau pandangan dasar pada penelitian kuantitatif meliputi
sifat realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel,
kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Sifat realitas pada penelitan
kuantitatif harus dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan terukur.
Hubungan peneliti dengan yang diteliti harus bersifat independen agar terbangun
objektivitas yang tinggi. Kemudian hubungan variabel satu dengan variabel yang
lainnya dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif akan membentuk
hubungan sebab akibat. Metode penelitain kuantitatif kemungkinan besar akan
membentuk generalisasi dan cenderung bebas nilai karena data yang dihasilkan
cenderung objektif.
A.1 Metode Kuantitatif Experiment: TRUE EXPERIMENT
Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul)
karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas
pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari true
experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun
sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu.
Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara
random.
A.2 Metode Kuantitatif Experiment: QUASI EXPERIMENT
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok
kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
A.3 Metode Kuantitatif Experiment: SUBJEK TUNGGAL
Penelitian dengan subjek tunggal adalah penelitian eksperimen yang
dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan
(treatment) yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang dalam waktu
tertentu.
Penelitian subjek tunggal adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengkaji perilaku individu secara mendalam dan berkelanjutan. Sehingga
penelitian dengan subjek tunggal menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
analisis tingkah laku. Strategi penelitian yang dikembangkan dalam penelitian
subjek tunggal tersebut untuk mendokumentasikan perubahan tingkah laku
subjek secara individual.
Penelitian subjek tunggal dilakukan ketika ada kelainan perilaku
dari individu di luar kebiasaan. Kelainan perilaku tersebut terjadi secara
konsisten dan berakibat buruk, sehingga dilakukanlah penelitian untuk mengkaji
perilaku subjek. Dalam penelitian subjek tunggal dikenal istilah target
behavior yang merupakan target sasaran untuk diteliti perilakunya. Perilaku
yang diteliti tersebut mencakup pikiran perasaan atau perbuatan yang dapat
dicatat dan diukur.
A.4 Metode Kuantitatif Non Experiment : DESKRIPTIF
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha
menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best,
1982:119).
A.5 Metode Kuantitatif Non Experiment : KOMPARATIF
Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang
diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu
aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti.
Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu
instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan
variable yang diteliti.
A.6 Metode Kuantitatif Non Experiment : KORELASI
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti.
Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
A.7 Metode Kuantitatif Non Experiment : SURVEI
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk
teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa
orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode
penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey
(1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik
pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.
A.8 Metode Kuantitatif Non Experiment : Ex
Post facto
Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian
yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti.
Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu
variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.
B. Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti merupakan instrumen
kunci. Pengambilan sampel untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif
dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi kemudian dianalisis secara induktif. Hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Aksioma atau pandangan dasar pada penelitian kualitatif terdiri dari
hal yang sama dengan kuantitatif tetapi memiliki perbedaan sifat. Dalam metode
kualitatif, sifat realitas dipandang memiliki makna ganda, menyeluruh, dinamis,
dan merupakan hasil konstruksi dan pemahaman. Hubungan peneliti dengan yang
diteliti terjalin secara interaktif, tujuannya adalah untuk memperoleh makna
dari pengumpulan data. Hubungan antarvaribel dalam metode penelitian kualitatif
adalah hubungan timbal balik atau interaktif. Dalam penelitian kualitatif,
biasanya generalisasi hanya mungkin terbentuk dalam ikatan konteks dan waktu
tertentu. Hasil penelitian biasanya terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti
dan sumber data.
B1. Metode Kualitatif Interaktif : ETNOGRAFI
Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico,
Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From
Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos
dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut
Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk
menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau
komunitas tertentu.
B2. Metode Kualitatif Interaktif : FENOMENOLOGIS
Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon
(penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu
tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian
dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah
studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak. Dengan kata lain
fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.
B3. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KASUS
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian
secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat
penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi
pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif dan rinci.
B4. Metode Kualitatif Interaktif : TEORI DASAR
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau
murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui.
B5. Metode Kualitatif Interaktif : STUDI KRITIS
Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian
yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak
dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang
bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa,
jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya
pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada
institusi sosial dan kemasyarakatan.
B6. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS
KONSEP
Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61)
analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan
sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab,
sebenarnya, dan sebagainya)”.
Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf adalah suatu
gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu
objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian
terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan
persepsi terhadap objek/benda).
Dari dua definisi tersebut dapat simpulkan bahwa definisi metode
analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang
telah ada sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan
implementasinya di lapangan.
B7. Metode Kualitatif Non Interaktif : ANALISIS
SEJARAH
Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R.
Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam
Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan
kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada
masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa
hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu
menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi
beberapa waktu lalu.
Firman Pra Setia Nugraha, S.St.Pi
Penyuluh Perikanan Pertama
Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi