Abon ikan
merupakan suatu proses pengawetan ikan dengan menggunakan kombinasi antara
perebusan/pengukusan dan penggorengan serta penambahan bumbu-bumbu tertentu.
Produk yang dihasilkan mempunyai tekstur yang lembut, rasa dan aroma yang khas.
Abon ikan bisa digunakan untuk makan nasi, teman makan roti, dll. Berbagai
jenis abon sudah banyak beredar di pasaran. Terutama yang sering kita lihat
adalah abon sapi. Bagaimana dengan abon ikan? Sangat jarang kita jumpai di
toko-toko atau di pasaran lainnya, meskipun ada yang hanya sedikit. Kandungan
protein dalam daging ikan yang tinggi seharusnya bisa mendongkrak minat kita
untuk mengkonsumsi ikan. Amis? Tentu saja itu hal biasa, namanya juga ikan.
Namun dengan berbagai teknik pengolahan hal ini tak perlu jadi masalah. Karena
dengan diolah menjadi berbagai bentuk produk, amis bisa dihilangkan sehingga
bisa menambah selera mengkonsumsinya. Abon salah satunya.
Gambar 1. Abon Ikan |
Bentuk produk
abon ikan tak jauh beda dengan abon sapi umumnya. Bedanya hanya pada bahan baku
saja. Sapi tentunya sarat dengan lemak. Sedangkan ikan rendah kandungan
lemaknya, malah tinggi proteinnya. Masyarakat jaman sekarang lebih cenderung
suka dengan sesuatu yang beda dan baru. Abon ikan meski masih sedikit beredar
dan belum banyak yang mengenalnya, tidak menutup kemungkinan jika kita sebagai
masyarakat perikanan berusaha mengenalkannya pada masyarakat lain.
BAHAN - BAHAN
Pada umumnya
abon ikan dibuat dari daging ikan cakalang / tongkol, tuna, dan ikan cucut.
Apabila menggunakan ikan cucut, setelah ikan disiangi, kemudian dipotong-potong
sebaiknya direndam dalam air bersih (kalau bisa air yang mengalir) untuk
menghilangkan bau amoniak (NH3).
Gambar 2. Jenis Ikan untuk Abon |
BUMBU
Bumbu-bumbu yang
digunakan untuk membuat abon ikan, ketumbar, bawang merah, bawang putih, jahe,
asam, garam, gula merah akan memberikan rasa yang khas pada abon ikan.
Bumbu-bumbu tersebut selain memberikan rasa pada abon ikan, juga berfungsi
sebagai bahan pengawet. Abon ikan dapat bertahan sampai beberapa bulan (3
– 4 bulan).
Bumbu-bumbu dan
prosentase pemakaiannya adalah sebagai berikut :
- garam 3% (1 sendok makan peres)
- gula merah 30% – 50% (300 – 360 gram)
- ketumbar 30% (5 sendok makan)
- bawang merah 25% (250 gr)
- minyak goreng 1 kg
- bawang putih 3% (10-15 siung / 30 gr)
- asam 1% (10 gr)
- jahe 2% (25 gr)
- seraih / kamijara 3 tangkai
- laos 1% (25 gr)
Gambar 3. Bumbu-bumbu untuk membuat abon ikan |
Prosentase
bumbu-bumbu tersebut adalah dari berat daging ikan yang telah dicabik-cabik
(serpihan). Selain bumbu-bumbu, dalam pembuatan abon ikan kadang-kadang
digunakan pula santan kelapa yang kental. Tetapi abon tersebut tidak tahan
lama, bila disimpan akan mengalami ketengikan (rancidy).
ALAT
Berikut alat -
alat yang digunkan untuk membuat abon ikan :
- Pisau
- Sendok
- Langseng
- Kompor
- Irus
- Telenan
- Cobek, layah
- Press Abon
- Pan plastic
- Wajan
Gambar 4. Peralatan untuk membuat abon ikan |
CARA MEMBUAT
- Ikan disiangi yaitu dipotong kepala, dibuang isi perut dan dipotong-potong melintang untuk memudahkan pengukusan, kemudian dicuci sampai bersih.
- Ikan dikukus sampai matang, pisahkan dari tulang dan duri, kemudian dicabik-cabik hingga menjadi serpihan-serpihan daging kecil-kecil.
- Bumbu-bumbu dihaluskan, lalu dicampurkan dengan daging hingga merata dan diamkan beberapa saat (pembaceman).
- Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu lalu digoreng dengan minyak panas hingga berwarna kuning kecoklatan.
- Setelah abon diangkat dari wajan, kemudian dimasukkan ke dalam alat press, dan ditekan-tekan sampai minyaknya keluar (sampai tuntas). Kemudian abon dapat dikeluarkan dengan menggunakan garpu. Lalu tambahkan bawang goreng pada abon yang telah matang.
- Dinginkan dan abon dikemas atau siap disajikan.
Firman Pra Setia Nugraha, S.St.Pi
Penyuluh Perikanan Pertama
Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi